Dalam hidupnya, ia memberikan 100 juta dollar, sebagian besar untuk Universitas Rochester dan Massachusetts Institute of Technology (dengan nama "Tuan Smith"). Untuk mengenang jasanya, Universitas Rochester membangun suatu gedung yang dipersembahkan untuk Eastman. Eastman turut membantu Tuskegee Institute dan Hampton Institute. Rumahnya di 900 East Avenue di Rochester menjadi sebuah museum fotografi dan film pada 1947. Untuk memperingati 100 tahun kelahirannya, Eastman dihargai dengan pemuatan fotonya di perangko kantor pos Amerika Serikat.
George Eastman adalah pendiri dari Eastman Kodak Co. dan menemukan film gulung, serta berjasa menyebarluaskan fotografi. Film gulung ini merupakan dasar dari penemuan film bergerak yang digunakan oleh pembuat film awal Thomas Alva Edison, Lumière bersaudara dan Georges Méliès.
George Eastman lahir pada 12 Juli 1854 di Waterville, dekat New York, Amerika Serikat. Ia lahir dari keluarga miskin. Ketika usianya masih sangat muda, ia harus ikut memikul tanggung jawab menghidupi keluarga. Dia mula-mula bekerja sebagai kurir di sebuah perusahaan asuransi, lalu menjadi pegawai arsip. Sambil bekerja, Eastman belajar akuntansi pada malam harinya. Pada usia 24 tahun, ia diterima bekerja sebagai pegawai junior di sebuah bank.
Suatu hari, saat hendak melakukan perjalanan ke Santo Domingo, Kepulauan Karibia, dalam rangka cuti, ia disarankan oleh rekannya untuk mendokumentasikan perjalanannya melalui foto. Pada zaman itu, peralatan fotografi sangat sulit dibawa karena ukurannya besar. Sejak itulah, Eastman mulai menyukai dunia fotografi.
Kesukaannya pada fotografi membuat Eastman terus-menerus bereksperimen dengan emulsi di laboratorium yang tak lain adalah dapur ibunya. Ia kemudian menemukan resep emulsi untuk fotografi pelat kering yang segera dipatenkan olehnya pada tahun 1880, dengan dana tabungan dan pembelian hak patennya oleh sebuah perusahaan fotografi di Inggris. Eastman mulai memproduksi pelat foto kering dan menjualnya di sebuah ruang loteng sewaan.
Ambisi Eastman untuk mempopulerkan fotografi mulai berbuah ketika ia menemukan dan menyempurnakan film serta berusaha membuat sebuah kamera sederhana. Pada bulan Juni 1888, muncullah kata baru “kodak” untuk sebuah kamera ringan. Nama itu muncul begitu saja. Banyak orang bertanya, dari mana kata itu berasal? “Saya mengarang sendiri nama itu. Saya senang sekali dengan huruf ‘K’, kedengaran mantap dan tegas. Lalu saya coba berbagai kombinasi huruf yang menghasilkan kata dengan huruf awal dan akhir sebuah ‘K’,” tutur Eastman.
Nama itu memang kemudian terbukti tenar, bahkan menjadi semacam kata generik untuk kamera. Setelah penemuan Kodak, banyak lagi kemajuan dalam bidang fotografi yang dipelopori oleh Eastman. Pada intinya, ia telah membuat fotografi menjadi sedemikian sederhana dan mudah.
George Eastman lahir pada 12 Juli 1854 di Waterville, dekat New York, Amerika Serikat. Ia lahir dari keluarga miskin. Ketika usianya masih sangat muda, ia harus ikut memikul tanggung jawab menghidupi keluarga. Dia mula-mula bekerja sebagai kurir di sebuah perusahaan asuransi, lalu menjadi pegawai arsip. Sambil bekerja, Eastman belajar akuntansi pada malam harinya. Pada usia 24 tahun, ia diterima bekerja sebagai pegawai junior di sebuah bank.
Suatu hari, saat hendak melakukan perjalanan ke Santo Domingo, Kepulauan Karibia, dalam rangka cuti, ia disarankan oleh rekannya untuk mendokumentasikan perjalanannya melalui foto. Pada zaman itu, peralatan fotografi sangat sulit dibawa karena ukurannya besar. Sejak itulah, Eastman mulai menyukai dunia fotografi.
Kesukaannya pada fotografi membuat Eastman terus-menerus bereksperimen dengan emulsi di laboratorium yang tak lain adalah dapur ibunya. Ia kemudian menemukan resep emulsi untuk fotografi pelat kering yang segera dipatenkan olehnya pada tahun 1880, dengan dana tabungan dan pembelian hak patennya oleh sebuah perusahaan fotografi di Inggris. Eastman mulai memproduksi pelat foto kering dan menjualnya di sebuah ruang loteng sewaan.
Ambisi Eastman untuk mempopulerkan fotografi mulai berbuah ketika ia menemukan dan menyempurnakan film serta berusaha membuat sebuah kamera sederhana. Pada bulan Juni 1888, muncullah kata baru “kodak” untuk sebuah kamera ringan. Nama itu muncul begitu saja. Banyak orang bertanya, dari mana kata itu berasal? “Saya mengarang sendiri nama itu. Saya senang sekali dengan huruf ‘K’, kedengaran mantap dan tegas. Lalu saya coba berbagai kombinasi huruf yang menghasilkan kata dengan huruf awal dan akhir sebuah ‘K’,” tutur Eastman.
Nama itu memang kemudian terbukti tenar, bahkan menjadi semacam kata generik untuk kamera. Setelah penemuan Kodak, banyak lagi kemajuan dalam bidang fotografi yang dipelopori oleh Eastman. Pada intinya, ia telah membuat fotografi menjadi sedemikian sederhana dan mudah.
__________________________________________
George Eastman dan Kodak
__________________________________________
Pada 4 September 1888, Eastman mendaftarkan merek datang Kodak, yang disusunnya berdasarkan huruf-huruf kesukaannya, dan menerima paten untuk kameranya yang menggunakan film gulung. Di sinilah muncul frasa "You press the button, we do the rest" (Anda menekan tombolnya, kami mengerjakan setelahnya).
Kamera temuannya berharga 25 Dolar Amerika dapat digunakan untuk mengambil 100 gambar dengansatu film gulung. Kemudian, pengguna memberikan film gulungnya ke Kodak untuk diproses. Layanan ini pada saat itu dihargai 5 Dollar.
Eastman turut menyokong pendirian Sekolah Musik Eastman dari Universitas Rochester yang dipimpin oleh Alfred Klingenberg.
Pada 1925, Eastman melepas manajemen sehari-hari Kodak, dan menduduki jabatan ketua. Setelah msa ini, ia memusatkan kegiatannya pada kegiatan derma.
Kamera temuannya berharga 25 Dolar Amerika dapat digunakan untuk mengambil 100 gambar dengansatu film gulung. Kemudian, pengguna memberikan film gulungnya ke Kodak untuk diproses. Layanan ini pada saat itu dihargai 5 Dollar.
Eastman turut menyokong pendirian Sekolah Musik Eastman dari Universitas Rochester yang dipimpin oleh Alfred Klingenberg.
Pada 1925, Eastman melepas manajemen sehari-hari Kodak, dan menduduki jabatan ketua. Setelah msa ini, ia memusatkan kegiatannya pada kegiatan derma.
__________________________________________
Akhir HidupDua tahun sebelum wafat, ia menderita suatu nyeri yang hebat, Ia mengalami kesulitan berjalan dan berdiri. Dalam kedokteran modern, dimungkinkan Eastman menderita stenosis spinalis, penyempitan saluran sumsum tulang belakang karena peradangan. Ia terus mengalami depresi dan hari-hari dihabiskannya di kursi roda. Pada 1932, ia mengakhiri hidupnya dengan satu tembakan dan meninggalkan pesan, "Pekerjaan saya sudah selesai. Mengapa menunggu lagi?". Eastman dikuburkan di Kodak Park di Rochester, New York.
__________________________________________
Logo Logo Kodak
__________________________________________